Pages

Subscribe:

Selasa, 11 Oktober 2011

Jelang bergulirnya Liga Super Indonesia (LSI) musim 2011-2012, tim Arema Indonesia tengah serius mempersiapkan seluruh skuadnya dengan menjalani masa sepekan ke depan.

Kurnia Meiga dkk. saat ini mengikuti pemusatan latihan di Kota Batu di lapangan sepak bola Hotel Kusuma Agrowisata mulai Senin, 10 Oktober 2011.
“Setelah latihan , Minggu, (9/10) mulai sore hingga malam yang disaksikan wartawan dan seratusan , selanjutnya tim melakukan latihan tertutup selama masa karantina. Tapi kami akan informasikan perkembangan terbaru kepada wartawan lewat rilis berita maupun ,” kata Noor , juru bicara Arema.
Menurut Noor, pelatih Milomir Seslija alias Milo hendak menerapkan konsep kepelatihan modern ala klub Eropa. Pelatih asal Bosnia-Herzegovina ini ingin fokus melatih teknik dan fisik. Ia tak ingin teknik dan strategi yang ia ajarkan diketahui calon lawan Arema. Selain itu, Milo ingin mengenal dekat karakter dan kemampuan para pemainnya.
Noor menambahkan, hal ini mungkin sesuatu yang baru, tapi pelan-pelan kita akan terbiasa menerimanya karena kebijakan itu demi kebaikan tim Arema.
Diikuti 18 pemain—dari 22 pemain yang sudah dikontrak—ditambah empat pemain peserta , latihan langsung dipimpin Milo, dibantu asisten pelatih dan pelatih kiper Koto.
Seusai latihan perdana, Milo mengatakan latihan ini sengaja tak diisi dengan materi latihan serius. Banyak pemain yang tak latihan selama tiga bulan. Selain itu, ia sengaja memberi kesempatan kepada wartawan untuk dapat meliput latihan perdana.
“Mulai Senin ini kita jalani training center dan mulai serius menjalani materi latihan. Tolong jangan ganggu pemainku selama seminggu ini, ya. Kamu bisa datang padaku 24 jam atau datanglah sebelum dan sesudah latihan,” kata pelatih Sarajevo, 21 Juli 1964.
Saat melatih Milo menggunakan bahasa campuran Inggris dan Melayu yang dipelajarinya saat melatih klub Malaysia dan Singapura. Kabarnya, Milo akan mengikuti kursus bahasa Indonesia dengan mendatangkan pengajar dari Universitas Negeri Malang.
Keinginan mempelajari bahasa Indonesia ini menjadi pembeda nyata antara dirinya dengan pelatih Arema asal Belanda, Robert Rene Alberts.
Namun demikian, keduanya mempunyai kemiripan karakter, yakni hangat dan menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar